"Ridho Pasaribu" selaku koordinator aksi mengatakan dalam aksi ke III dengan jelas kami sampaikan,meminta ketegasan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara agar segera mengusut secara tuntas dugaan korupsis dana BOS Afirmasi TA.2020 senilai 12,9 Milyar.
"serta meminta Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara agar segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas Pendidikan Kab. Langkat Dalam Dugaan Korupsi pada penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dengan nilai 12,9 M dengan target 215 dibagi 60jt/sekolah Sekolah SD,SMP TA.2020 Di Dinas Pendidikan Kab. Langkat, dimana Kegiatan pengunanaan Anggaran tersebut dugaan kami ada indikasi korupsi Kepala Dinas Pendidikan Kab. Langkat
"Untuk itu dari awal kami Ikatan Mahasiswa Anti Korupsi Sumatera Utara (Imakor Sumut) meminta agar Bapak Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Bapak IBN wiswantanu agar menunjukkan taring nya Selaku pimpinan tertinggi di KEJATISU agar secepatnya mengusut secara tuntas dugaan korupsi yang kami sampaikan dalam orasi kami ini terkait Penggunaan Dana BOS Afirmasi di Dinas Pendidikan Kab. Langkat TA.2020 agar tidak menjadi konsumsi negatif ditengah masyarakat sumatera utara khususnya Kab. Langkat terang Ridho Pasaribu
Kuat dugaan kami pada pengunaan Dana BOS Afirmasi di Dinas Pendidikan Langkat ini syarat dugaan terjadi penyelewangan yang menimbulkan kerugian keuangan negara dan sangat mencoreng nama baik dunia Pendidikan sumatera utara terkhusus Kabupaten Langkat,Ridho pasaribu menambahkan
"Imakor Sumut meminta agar bapak Ida Bagus Nyoman Wismantanu yang menanggapi aspirasi mereka,kami sudah bosan dengan tanggapan dari pihak kejatis sumut,yang dimana setiap kami aksi selalu jawaban kita terima akan di tindak lanjuti.
kami meminta agar kepala kejaksaan tinggi yang langsung menerima aksi kamai teriak mahasiswa seraya menggoyang goyang pintu gerbang kejati sumut dengan kawalan ketat pihak kepolisian.
Sekita satu jam mahasiswa melakukan aksi,namun kepala kejaksaan tinggi sumatera utara tidak bergeming dan tidak mau menanggapi aksi mahasiswa yang mulai memanas,beruntung pihak kepolisian berhasil menenangkan aksi mahasiswa yang mulai memanas,mahasiswa tetap meminta agar kepala kejaksaan tinggi sumut agar menerima aspirasi mahasiswa.
Satu jam lebih mahasiswa terus melakukan orasi namun bapak kepala kejaksaan tidak juga menanggapi aspirasi mahasiswa, kami mempertanyak keseriusan kepala kejaksaan tinggi sumatera utara dalam penanganan dugaan tidak pidana korupsi di sumatera,hidup mahasiswa,hidup rakyat indonesia tutup Ridho pasaribu membubarkan diri dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian,minggu depan kami akan melaksanakan aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih banyak teriak mahasiswa lantang. (JP - Irpan)
