 |
|
Ketua Lembaga Reclasseering Indonesia, Ray Sinaga, SH, pakai
baju Biru, dan Fajar Sidik ditengah selaku Kabid Pemeriksaan BBPOM di Medan.
|
Hal ini diutarakan Ray Sinaga, SH, selaku Ketua Lembaga Reclasseering Indonesia pada Senin (24/08/2020). Menurutnya, ia sudah melaporkan dan memberikan barang bukti tertanggal 06-08-2020 untuk dapat ditindak lanjuti Oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM).
Namun, hanya sebatas kata-kata saja BBPOM, tidak mau transparan terhadap laporan dari masyarakat untuk dapat menindaklanjuti agar ada penindakan dari BBPOM terkait barang ilegal di Toko Asun tersebut.
Ray Sinaga, SH, merasa kecewa terhadap kinerja dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan itu, dirinya juga menyampaikan “kalau tidak mampu bekerja untuk masyarakat seharusnya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan dibubarkan saja, karena tidak ada kinerjanya dan harus dipertanyakan kinerjanya didalam penindakan. Bisa jadi, dugaan Oknum – Oknum BBPOM mendapat upeti dari Toko Asun itu, “ungkapnya.
Sedangkan, Kepala Balai Besar POM di Medan I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, S.SI, Apt, MPPM, diwakili Oleh Drs. Fajar Sidik, Apt sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan mengatakan, sudah menindaklanjuti laporan dari Lembaga Reclasseering Indonesia. Namun, saat ditanya penindakannya, sudah, tapi beliau tidak bisa menunjukkan apa yang sudah ditindak lanjuti BBPOM dalam penindakan barang ilegal kosmetik yang ada di Toko Asun.
Sementara, Mangandar Marbun, S.SI, Apt selaku Kepala Bidang Penindakan menurut security tidak berada ditempat. Sebelumnya, Toko Asun melalui anaknya Halim mengatakan, “kami hanya penjual saja bang, ada bos kami juga, dan bukan kami aja yang menjual barang seperti ini bang, semua toko disini menjual begini juga,”(Putra).
