Labuhan Deli, Jayapost.com - Sebanyak 17 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Labuhan Deli mengikuti Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang diselenggarakan di Ruang Moralitas lantai 2 Rutan Labuhan Deli pada Rabu (26/11).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Power Siahaan, serta didampingi jajaran pejabat struktural, tenaga medis rutan, dan komandan jaga. Sidang TPP menjadi salah satu tahapan penting dalam sistem pemasyarakatan karena berfungsi menilai perkembangan perilaku dan proses pembinaan setiap warga binaan.
Dalam arahannya, Power Siahaan menegaskan bahwa Sidang TPP merupakan forum evaluasi yang menentukan kelayakan WBP dalam menerima program pembinaan lanjutan maupun hak-hak integrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Sidang TPP merupakan salah satu tahapan penting dalam sistem pemasyarakatan. Melalui sidang ini, kita dapat melihat sejauh mana warga binaan menunjukkan perubahan sikap dan kesungguhan dalam mengikuti pembinaan. Hasilnya akan menjadi dasar dalam pemberian hak-hak mereka sesuai aturan yang berlaku,” jelas Power Siahaan.
Tes Urine sebagai Langkah Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Usai pelaksanaan sidang, kegiatan dilanjutkan dengan tes urine terhadap seluruh peserta sidang TPP. Pemeriksaan dilakukan oleh tim medis Rutan Labuhan Deli sebagai langkah pengawasan berkelanjutan dan komitmen institusi dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di dalam rutan.
Tes urine ini juga menjadi instrumen pendukung untuk menilai integritas serta keseriusan warga binaan dalam menjalani program pembinaan.
Dorongan untuk Terus Meningkatkan Perilaku Positif
Dengan terselenggaranya sidang TPP dan tes urine ini, diharapkan para warga binaan semakin termotivasi untuk terus menunjukkan perilaku baik, mematuhi tata tertib, dan berperan aktif dalam mengikuti seluruh program pembinaan yang telah dipersiapkan oleh pihak rutan.
Rutan Kelas I Labuhan Deli berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan pembinaan yang aman, sehat, dan produktif demi mendorong keberhasilan reintegrasi sosial para warga binaan.
(Redaksi)
